Hello Muggles! Beberapa hari lalu saya dan teman-teman blogger Padang diundang untuk menghadiri salah satu event yang paling berfaedah bulan ini. Plus event publik tapi yang temanya menurut saya nyambung banget sama basic saya sebagai magister kesehatan wkwkwk. Yups, acaranya berupa seminar bertajuk "Peduli Gizi Anak Menuju Generasi Emas 2045" yang diselenggarakan oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bekerja sama dengan PP 'AISYIYAH Sumatera Barat. And you know what? Acara ini diadakan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2019 yang diperingati setiap tanggal 12 November. Hayoo, pada tau nggak? Pasti lupa. Hehehe. Nah, di acara tersebut, kami belajar banyak lho, tentang gizi anak dan stunting. Mau tahu keseruannya?
Acaranya dilangsungkan di aula Yayasan PP 'AISYIYAH Sumatera Barat, tepatnya di Jalan M.Thamrin, Padang. Pesertanya rame banget, diluar bayangan saya sebelum berangkat ke sana. Selain blogger, turut hadir juga kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sumatera Barat (Dua badan ini sekaligus menjadi pemateri utama),
sekelompok bapak/ibu pegawai kedinasan di lingkungan pemerintahan Sumbar, sekelompok mahasiswi keperawatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) AISYIYAH, para pengurus organisasi YAICI dan PP 'AISIYAH, Majelis guru, kalangan murid, dan lain-lain.
Ada beragam informasi menarik yang disampaikan di event ini. Misalnya, ternyata di Sumatera Barat yang selama ini disangka sudah makmur, ternyata masih banyak terjadi kasus stunting dan gizi buruk pada anak. Stunting adalah kelainan pertumbuhan anak-anak (terutama balita) berupa tinggi badan dan berat badan seorang anak dibandingkan dengan standar tinggi badan dan berat badan ideal yang seharusnya akibat kurangnya asupan gizi tertentu. Sedangkan gizi buruk adalah sekumpulan gejala penyakit yang muncul akibat tidak seimbangnya bahkan krisisnya asupan gizi anak, ditandai dengan kurus kering, perut buncit, sangat rewel, dan seterusnya.
Yang juga mengejutkan, ternyata kelainan gizi serta penyakit akibat kurang gizi tersebut sebenarnya terjadi bukan karena sepenuhnya akibat kemiskinan, namun juga akibat kurang baiknya pengetahuan Ibu dan wawasan ibu terhadap gizi, asupan anak-anak, kandungan gizi pada makanan, dan sebagainya. Juga dijelaskan materi tentang pelabelan pada produk-produk makanan dari pabrik, yang turut menjadi penyebab masalah gizi. Misalnya nih, masih banyak orang tua balita yang memberikan anaknya minuman dari Susu Kental Manis karena tidak membaca label pada produk. Padahal, mulai pertengahan tahun lalu, penyebutan Susu pada Susu Kental Manis bahkan sudah dilarang lho, oleh BPOM. di labelnya juga sudah dilarang pengiklanan sajian sebagai minuman susu. Karena kandungan susunya miniiiim sekali, yang tinggi justru kandungan gula dan zat lainnya.
SUSU KENTAL MANIS ITU SEBENARNYA BUKAN SUSU!
TAPI HANYA CAIRAN YANG KENTAL DAN MANIS DENGAN RASA SUSU!
TAPI HANYA CAIRAN YANG KENTAL DAN MANIS DENGAN RASA SUSU!
Gambar dari tribunnews yang dengan kreatif di edit-edit hihihi. Maafkan ^^
Bahkan, BPOM dan lembaga lainnya sudah menetapkan bahwa Kental Manis hanya boleh digunakan sebagai toping dan campuran pada makanan lainnya dengan kadar yang nggak berlebihan, lho! Sudah dilarang untuk disajikan sebagai minuman dengan teknik pengenceran, karena itu sama saja dengan minum air gula buatan. Bayangkan kalau diminum oleh balita setiap hari tiga kali sebagai pengganti susu beneran. WADUH! Bisa-bisa anak tersebut jadi obesitas karena kebanyakan mengkonsumsi gula setiap hari. Padahal dari nasi dan makanan lainnya kan kebutuhan gula harian sudah terpenuhi. Serem kan? (0_0!!!)
Acaranya kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab yang menarik banget, sampai-sampai saya tergelitik untuk ikutan nanya juga, tapi sayangnya hadiahnya ternyata tumblr Pink. Jadilah saya kasih ke si Awin aja, salah satu blogger Padang juga yang gemar ngoleksi tumblr karena anaknya zero waste banget~
Btw kita semua dapet goodie bag.
HAHAHAHA
Kecintaan para Blogger Endonesyah : GOODIE BAG (GRATISAN)!
Isinya booklet dan leaflet tentang Gizi dan Stunting.
Juga sebuah dompet kecil berbulu lembut gitu
#BijakPakaiSusuKentalManis #KentalManisBukanMinuman
Isi dompetnya. Kalung yang juga tasbih!
Acaranya berlangsung sampai waktu makan siang, dan itu padet banget, sayangnya. Beberapa pemateri jadinya nggak menyampaikan materinya sampai selesai banget karena keterbatasan waktu. Namun tetap berfaedah bangeeet, saya dan teman-teman lainnya jadi belajar banyak hal-hal baru mengenai gizi anak dan stunting dan pelabelan pada produk-produk makanan dari pabrik. Semoga teman-teman juga mulai aware ya, untuk menggunakan susu kental manis. INGAT, ITU BUKAN BUAT DIMINUM. Tapi buat toping doang, itu juga nggak boleh banyak-banyakk. Kalau mau minum susu, sebaiknya belilah produk susu yang sudah berupa minuman jadi ya.
Sekian dulu guys, postingan kali ini.
Hayo ngaku, yang sering minum susu kental manis siapaaaaa??
Nggk suka minum susu langsung... sukanya full cream buat dimasak sama Indomie ayam bawang atau indomie soto.. mancaaaappp.. begitu cara gue minum susu... hahaha
BalasHapusHahahhaha. Pantes gendoot
HapusTentang SKM puluhan tahun kita tertipu yah. Seolah2 mengandung gizi tinggi ternyata malah bikin diabet
BalasHapusHuhuhu iyaaa :(
HapusWaduh mas adek saya umur 4 tahun mininya itu terus ,lalu bagaimana cara agar dia berhenti ya mas
BalasHapus@Rohimar :
HapusGanti susunya, Mas.
Demi kesehatan dia jugaa, nanti kecil kecil sudah diabetes kasihan
@PujP :
HapusThank you for explaining, Puj!
stunting ini masalah serius di berbagai daerah
BalasHapusaku sepakat SKM bukan susu tapi emang banyak masyarakat yang masih belum paham
Iya benerrr
HapusKalau bicara stunting, saya jadi ingat pak Jarot yang gagal jadi gubernur.
BalasHapusWah ternyata sumatera yang terkenal makmur, masih ada anak yang mengalami stunting
Mantap ya, blogger disana sudah dianggap sebagai mitra untuk menyebarkan informasi.
Kalau ditempat saya, kayak sepi-sepi saja.
IYa mass
HapusDulu kecil saya suka nyemilin SKM, sekarang tau penyebabnya kenapa begini :D :D
BalasHapusHAHAHAHHA
Hapustasbih itu cantik..
BalasHapusboleh diguna untuk tujuan ibadah
Iya betul abang. Insya Allah
HapusUl, dompet cantiknya kasihin mak lu. Cocok buat dipake beliau pergi ke pasar. Jangan dipake sendiri ul, malu ul, malu....
BalasHapusEmang wkwkkw
Hapussi bangke rese banget lkwkwkw
Hey, Bang Aul
BalasHapusBaca Blog abang tetap saja salah fokus dong... Keringat sama Pinky Mybottle hadiah kemaren ������
Wkwkkw... Etapi, ngomongin masalah gizi memang ngeri sedap ya, bang.
Salam Hormat,
@terryselvy
Hahahahhaha
Hapusiya nih ngeri2 sedapp
kudu sering disosialisasikan ya mas tentang pentingnya gizi untuk kesehatan, terutama untuk anak
BalasHapusiya mas
HapusWaduh, ternyata kandungan susu kental manis minim. Berarti harus dicegah nih biar anak-anak tidak kekurangan gizi
BalasHapusIya benerr
HapusJadi itu bukan susu????
BalasHapusBukaaan
HapusItu buat campuran / toping makanan lain ajjaaa
kalo selain perut buncit, kurus ada gak ciri2nya,,kayak ngantukan itu kurang gizi bukan ya
BalasHapusCiri lainnya yaitu gampang capek dan lemas, tinggi sulit bertambah, dst
HapusNo SKM.
BalasHapusAul, kapan2 ajarin upgrade tampilan blog y.
Siaaappp!
HapusWah padang banyak juga ya aul bloggernya
BalasHapusKalau kental manis justru aku belum lernah ada kasus di lingkunganku dikasihkan bayi, memang kental manis mah buat makanan pelengkap untuk penganan orang dewasa. Untuk bayi sih blom pernah denger di tempatku, smoga ga ada juga hehe
Wah noted banget pelajarannya, semoga kami para ibu ibu (((doooh makin keliatan berumur saia))), lebih aware dg pemberian makanan dg status gizi baik kepada anak, amin
Nggak blogger semua ituuu, sudah bercampur2 itu mahhh
HapusSenangnyaaaa ikut event berfaedah kayak gini :)
BalasHapusBtw, sebagian udah menghilangkan susunya loh, bukan lagi susu kental manis, tapi kental manis.
memang kalau diamati itu cuman pemanis rasa susu yak.
Tapi enak loh, saya masih sering konsumsi, eh tapi bukan buat susu, tapi buat campuran minuman, makanan gitu hehehe
Iya mbaaak bener banget
HapusHahahah iya mbak aku juga masih sering pake. terutama buat jus
Semakin banyak sosialisasi, kita jd teredukasi, jadi kita semua bisa pintar
BalasHapusYupsss
HapusHuhu semoga permasalahan gizi terutama stunting di Sumbar dan Indonesia bahkan dunia bisa segera diatasi
BalasHapusAmiiinn
Hapus