Hello people.
Maaf bila akhir-akhir ini blog saya rasanya agak hambar. Semacam sayur kurang garam. Atau indomie instan kebanyakan kuah. Atau sate kurang rempah. Atau bubur ayam kurang saos sambel. #HahaApaBanget Mohon dimaklumi ya pemirsa. Saya lagi ribet banget ngurus sesuatu milik anak semester akhir yang kita tahu lah apa dan tak perlu disebut karena akan merusak mood haha. Dan jadinya postingan-postingan saya belakangan ini sering nggak fresh dari oven lalu disajikan hangat-hangat. Tapi udah disimpen beberapa hari di kulkas, dan baru disajikan pas udah dingin alias pake menu update terjadwal otomatis wkwk. Dan yaa.. saya nggak pernah terlalu puas dengan postingan yang demikian. Karena itulah, kendati teman-teman nggak ngerasa hambar, saya ngerasa hambar. pake banget.
Well, sampai beberapa hari yang lalu saya masih berusaha memegang teguh sebuah quote yang cukup populer untuk meraih sebuah keberhasilan : "Bisa karena biasa. Biasa karena terbiasa. Terbiasa karena dipaksakan".
Sebagai seseorang yang terbiasa hidup lelet dan terlambat dan telat dan nggak ontime dalam segala hal (AUL = [A]lways [U]sually [L]ate ), quote itu bukan saya banget. Dari awal saya udah tahu sih, namun karena ngeliat teman-teman lain yang skripsi nya berhasil selesai duluan, saya jadi agak termotivasi juga untuk nyoba memaksakan diri. Push to the limit. Kalau perlu Push overlimit. Karena yang saya kerjakan ini perkara sekali seumur hidup.
But yea.. in the middle of the mess, saya jatuh sakit. Tengah malam muntah-muntah. Lalu meriang merindukan kasih sayang #PLAKK lalu demam sampai sekarang. Well.. well.. Niatnya memaksakan diri supaya bisa bertahan. Tetap dipaksakan walaupun sebenarnya sudah tak bisa menahan. Dan kalau sudah sakit begini berarti saya terpaksa harus tertahan. Berhenti sama sekali tanpa sedikitpun progress yang berjalan.
Ternyata memang semua yang dipaksakan tak selalu berakhir sesuai harapan ya. Dan mulai sekarang mungkin saya akan menjadi diri sendiri aja. Biar lah lambat asal dapat, hebat dan tetap selamat. Hehe.
Jadi ingat quote nya kak Diana Rikasari nomor #68 : "The world may be moving faster than us, But it doesn't always mean you gotta rush to catch up. As long as we're rotating in the same direction, enjoy life in our own speed"
Baiklah, mungkin saya harus kembali ke kecepatan semula. Semoga nggak terlalu lambat deh, jadi masih terkejar tamat tahun ini. aminn
Maaf kalau rada-rada serius dan membosankan ya. Sekali-sekali harus ada yang beginian supaya blog ini kontennya tetap bervariasi dan berwarna. Nggak seneng-seneng melulu isinya. Hahaha..