Oleh : Aul Howler
Mungkin aku terdengar konyol saat bibirku bergetar [bagai senar yang melintangi gitar] membualkan kerinduan langit akan tetes-tetes haru dari mata-mata pelahap cinta seperti aku dianggap konyol kala mendeklamasikan puisi duka dengan mawar merah dan kue coklat bentuk hati. Tapi sungguh, tiada maksud terselubung atau pukulan tersembunyi dalam kisahku akan langit merindu itu. Percayalah.
Karena hampir semua rindu telah kau jaring untuk dirimu sendiri dalam keegoisan [kurasa begitu] tanpa peduli ada yang lain yang mendambakannya layaknya gurun mendambakan genangan sejuk oasis atau pemburu yang telah lelah menenteng senapan angin dan tak kunjung menyaksikan auman beruang liar di hutan-hutan pegunungan. [Setidaknya] bagi lah sedikit: Lepaskan beberapa jumput untuk gurun dan pemburu itu. atau untukku, bila kau mau?
Sumber gambar : http://media.photobucket.com/image/photography%20sky/crash_x_BURN3/photography/sky.jpg?o=42