Ha, gak tau ya, akhir-akhir ini saya doyan nulis puisi...
Nih, sekarang judulnya:
DANDELION
Suatu sore...
Panas menyengat membakar lembab...
Rumput-rumput kering duka...
Daun-daun gugur lara...
Tapi dia berdiri...
Sore itu...
Jangkrik pun enggan bernyanyi...
Sore itu...
Lebah pun enggan berburu madu...
Tapi...
Dia tetap kokoh tak bergeming...
Ia diam saja...
Dengan seidikit debar dalam senyumnya...
Ia menunggu...
Ia berdiri menunggu...
Menunggu apa...??
Ia menunggu tiupan...
Tiupan angin lembut...
Hingga ia mempunyai kekuatan...
Untuk menari...
Untuk melambaikan tubuhnya...
Ia menunggu...
Menunggu semilir udara...
Untuk bisa menari...
Dan menebar parasut-parasut bijinya...
Dan ia menunggu...
Jemari-jemari coklat...
Mematahkan tubuhnya...
Meniup mahkotanya...
Membanting sisanya...
Ia menunggu...
Dalam pedih dan bahagia...
Pedih ia terluka...
Bahagia ia benihnya tertawa...
Saat melayang ke udara...
Dandelion...
Ia berduka...
Ia bahagia...
Ia menangis...
Ia tersenyum...
Ya...
biarkan saja...
Biarkan angin membawa parasutnya...
Bersama harapan-harapannya...
Bersama semangatnya...
Bersama impiannya...
AuL!!!!
BalasHapusPostingannya KEREN BANGET!!!!
keyen,,keyen,,keyen,,
two thumbs for the poem senior
BalasHapusto: Ainasifa
BalasHapusMaaf ya, baru bales....
uhm... iya, makasih...
waktu itu ntah knapa Aul lagi doyan nulis puisi.... hhehe...
to: Narcissa
BalasHapusMakasih dek...