Akhirnya Lamaran

Maaf gue baru bilang.

Sebenarnya ini belum terlalu lama juga sih, baru beberapa minggu. Dan gue bukannya mau sok artis atau sok penting atau gimana karena pakai rahasia-rahasiaan segala. Kemaren gue cuma merasa, emang semua orang belum perlu tau. Kemaren gue cuma merasa, adakalanya hal-hal pribadi kayak gini emang harusnya dibiarkan tetap jadi privasi, dan nggak perlu juga diumumkan ke seluruh dunia. Tapi... karena gue lagi bahagia banget jadi nggak apa-apa deh. Kebahagiaan ini harus dibagi.  Udah saatnya kalian tau.

Kejadiannya dua minggu lalu. Waktu itu gue pulang kantor. Entah kenapa waktu itu perasaan gue meluap-luap sendiri, tanpa ada alasan yang jelas. Kayak... seneng aja gitu, nggak tau kenapa. Kayak ada bunga tumbuh dan bersemi di dalam kepala. Kayak ada angin sore bertiup dalam dada. Hangat dan menggebu-gebu gitu.

Sampai rumah, ada ibu di teras.

Nggak biasanya beliau jam segitu udah pulang. Pakaiannya rapi banget lagi, nggak dasteran kayak biasa kalau di rumah. Yang juga agak aneh, beliau senyum-senyum sendiri sambil ngeliatin gue perlahan mendekat dan meraih tangannya untuk salim.

Terus gue dipeluk.

Sebenarnya gue seneng dipeluk. Semua beban hidup gue selalu terasa lebih ringan kalau gue udah dipeluk. Apalagi dipeluk ibu. Tapi kalau mendadak begini sih gue bukannya seneng malah jadi khawatir. Kok janggal banget ya. Kok terasa ada yang aneh. Kok kayak ada sesuatu yang terjadi tapi gue belum tau.

Seolah mengerti isi pikiran gue, lalu ibu membisikkannya.

Membisikkan kabar paling membahagiakan dalam hidup gue selama 25 tahun terakhir. Bahwa di dalam rumah ternyata sudah ada dia. Dengan orang tuanya. Dengan sepasang benda sakral yang akan disematkan ke jemari masing-masing.

Gue nggak bisa percaya.

Rasanya kayak mimpi. Rasanya tubuh gue jadi ringan banget sampai-sampai mungkin bisa aja gue terbang kalau nggak megangin kedua tangan ibu. Rasanya cahaya-cahaya surga membias dari langit, langsung ke teras rumah gue.

Lalu, perlahan, dengan menggenggam lengan ibu erat, gue masuk.

Dan di sana benar ada dia. Berdiri dengan seulas senyum paling teduh yang pernah ada di dunia. Dengan sebuah paket berisi kebaya dan gaun yang akan gue pakai sebulan lagi.

Iya guys, gue dilamar aldo.

Akhirnya.

Gimana detailnya gue ceritain lain waktu aja ya.
Untuk sementara gue bakal sibuk soalnya.

Yang lagi berbahagia,

Tania.

------------------

THE END

------------------

Hello Muggles!

Udah lama banget yah, saya nggak nulis fiksi kayak gini. Semoga pada suka ya.. Kangen hehehehhe. Hobi lama inii, nulis cerita. Belakangan kebanyakan nulis liputan dan review wkwk.

Enaknya nulis cerita apa lagi ya?

Any ideaaa?

:)))


*Sumber gambar: https://www.jenshansen.com/products/elvish-love-ring-set-in-white-gold