Nggak Sengaja Bunuh Orang

Guys.
Gue lagi stress.

Mungkin juga depresi.

Gue nggak tau lagi kemana harus mencurahkan segalanya selain ke kalian. Karena cuma kalian yang pasti bisa ngerti, guys. Nyokap bokap gue nggak percaya apapun yang gue bilang. Gue udah jelasin berkali-kali bahwa semuanya nggak disengaja. Tapi mereka meyakini pikiran mereka sendiri dan menuduh gue yang salah.

Oke, awalnya emang gue yang salah karena ngebut. Tapi kan motor bapak itu yang muncul seenaknya dari pinggir jalan. Gue nggak bisa menghindar karena di kiri dan kanan ada mobil lain juga. Motornya cuma kesenggol dikit. Tapi anaknya jatuh dari motor dan..

ban motor gue nggak sengaja menggilas anak itu. Gue nggak inget juga yang kena apanya atau detailnya gimana karena waktu itu gue panik. Tapi yang jelas waktu gue berhenti dan nengok ke belakang, cuma ada onggokan tubuh penuh darah...

Dia meninggal seketika.
Dan gue nggak bisa berbuat apa-apa selain nangis.

Yang lebih parah adalah, yang gue tabrak adalah orang yang tinggalnya nggak begitu jauh dari rumah gue.

Lalu semuanya terjadi begitu cepat. Semuanya kacau. Orangtua gue harus mengeluarkan uang puluhan juta buat kompensasi duka cita. Rumah gue berkali-kali didatangi polisi dan tokoh masyarakat setempat. Tetangga pada gunjingin gue. Kami semua nggak bisa keluar rumah dengan aman lagi. Meskipun beberapa tetangga yang punya otak ada juga yang kasihan dan berkali-kali ke rumah untuk sekedar menghibur keluarga gue.

Gue kasihan sama mama.

Sama papa. kakak dan adek gue.

Tapi mereka nggak kasihan sama gue, malah nyalah-nyalahin gue sebagai penyebab semua masalah. Beberapa kali gue bantah dan gue jelasin yang sebenarnya. Tapi yang ada gue malah makin dimaki-maki. Papa bahkan mulai mukulin gue dan bilang gue nggak tau diri, suka ngebantah, suka ngelawan..

Gue mutusin buat ninggalin rumah. Gue udah nggak punya tempat yang damai lagi di manapun juga karena di dalam hati gue ngerasa bersalah banget. Gue pernah ngebunuh orang! Lo semua nggak bakal bisa ngerasain penderitaan yang lebih buruk dari itu. Tapi gue yakin lo semua percaya sama apa yang gue bilang. Pesan gue cuma satu hal, kalau nanti orang tua gue nanyain gue dimana kalian jelasin semuanya ke mereka. Dan berhenti nyari gue buat selama-lamanya karena saat kalian baca tulisan ini mungkin gue udah nggak ada di dunia.

Selamat tinggal, guys.
Sampaikan ke keluarga gue kalau gue tetap sayang sama mereka semua.

Regards,
Raisa

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
P.S.
Cerita ini hanya fiktif belaka. Kalau ada kesamaan nama, atau kejadian, itu cuma kebetulan doang kok. Ada yang deg-degan nggak baca nya? hahaha. April Moooppp :)))

Dulu pernah juga bikin beginian
Jadi kangen haha

Sumber gambar dari : http://rebloggy.com/lost+art+quote+life+tumblr+text+depressed+depression+sad+music+quotes+words+pain+anxiety+alone+broken+writing+heart+mind+feelings+thinking+poem+social+anxiety/search/bestmatch/page/5