(Semua gambar dari google) |
Dulunya, Indonesia adalah negara yang sering disebut-sebut sebagai zamrud khatulistiwa. Bagaimana tidak, ribuan pulau nya yang bertebaran tepat di garis khatulistiwa antara Benua Asia dan Australia dari angkasa tampak menghijau, terangkai indah di atas birunya samudera. Barangkali, dulu Indonesia memang layak menyadang julukan itu. Sayangnya, tidak lagi sekarang.
Ya, Indonesia kini telah memiliki wajah baru. Hutan dan lahan hijau nya yang terkenal di seluruh dunia sedikit demi sedikit ini mulai lenyap, berganti jalan-jalan, rumah-rumah dan gedung-gedung bertingkat. Tak sampai di situ saja, aktivitas masyarakat penghuni Indonesia yang notabene adalah negara berkembang, kini setiap harinya mempropduksi berton-ton sampah dalam berbagai wujud. Itu belum termasuk pencemaran udara, air dan tanah nya. Hijaunya zamrud itu kini telah memudar.
Apakah sudah ada usaha untuk mengatasi masalah itu? Sudah. Banyak malah. Pemerintah dan seluruh pihak yang merasa bertanggung jawab sudah melakukan banyak langkah. Tapi tampaknya semua belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Kegiatan "Aksi Tanam Pohon" kini hanya tinggal event belaka, yang ramai dilakukan ketika sedang musimnya, namun tidak diperhatikan kelanjutan nasib pohon-pohonnya. Semboyan "Buanglah Sampah Pada Tempatnya" kini hanya tinggal kata-kata yang tertempel di mana-mana. Membeku di jalanan, menjadi saksi bisu makin buruknya kondisi alam Indonesia seiring bertambahnya waktu karena kita jarang menerapkannya.
Sementara, kitalah yang sudah menyulap rimbunnya hutan dan suburnya lahan menjadi jalan-jalan, rumah-rumah dan gedung-gedung bertingkat. Kitalah yang sudah menyihir lingkungan yang bersih dan sehat menjadi onggokan kotor dan berpenyakit. Lucunya, saat makin parahnya kerusakan hutan dan lahan atau saat parahnya masalah persampahan mulai meninmbulkan gangguan, kita justru menyalahkan pemerintah.
Padahal, sebenarnya kita sendiri tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab tanpa perlu lagi mencari siapa yang salah dan siapa yang patut disalahkan. Ya, kita lah yang seharusnya bertanggung jawab.terhadap kerusakan yang kita buat sendiri. Siapa yang menanam, dia yang menuai. Siapa yang melempar lebah, dia yang disengat. Bukankah begitu?
Sebenarnya, ada banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya dan mencegah muncul nya masalah yang sama di kemudian hari, tanpa membutuhkan banyak dana, sumbangan warga atau bantuan walikota. Ya, bila kita sungguh-sungguh menjalankan program “One Man One Tree” pada diri kita masing-masing, maka mungkin Indonesia bisa hijau kembali. Atau jika kita dengan sungguh-sungguh membuang sampah pada tempatnya, maka mungkin Indonesia bisa bersih kembali. Sayangnya, hal itu akan sulit bila tak ada kemauan.
Nah, di awal tahun 2015 ini, salah satu lembaga yang amal non-profit yang ada di Indonesia, The Nature Conservancy Program Indonesia, mengajak kita semua untuk menciptakan resolusi upaya-upaya apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghijaukan kembali negara yang kita cinta dengan tajuk #ResolusiHijau1015. Dan berikut ini adalah beberapa resolusi hijau versi saya yang dapat kita (saya dan teman-teman lainnya yang tertarik untuk ikut mencoba) lakukan dengan penuh semangat, karena tak hanya sekedar langkah penghijauan atau menjaga kebersihan semata, namun juga bisa menjadi penghasilan tambahan yang bisa langsung dirasakan sendiri keuntungannya.
1. Re-Cycle into Fancy Stuff
Jangan bayangkan dulu bahwa kita akan mengorek-ngorek tempat sampah demi mencari benda-benda tertentu. Kita cukup menyediakan wadah atau kantong khusus di rumah, untuk membuang benda-benda yang dapat didaur ulang saja, seperti botol plastik bekas minuman, kaleng, botol kaca, plastik kemasan berbagai produk, karung goni, dan sebagainya. Ini bisa memiliki nilai ekonomis. Jika ingin cara yang cepat, kita bisa langsung menjualnya kepada pengepul atau tukang loak kiloan. Bila ingin nilai jual yang lebih, tinggal diberi sentuhan kreativitas. Kita bisa membuat benda-benda bekas tersebut menjadi kerajinan tangan seperti tas, mainan anak-anak, perabotan, hiasan, dan lain-lain. Ada banyak sekali referensi d internet yang bisa kita gunakan untuk mengolahnya.
2. One Man One Fruit Tree
Program wajib tanam satu pohon per-orang mungkin terdengar membosankan. Namun, bagaimana kalau pohon yang kita tanam adalah pohon buah? Memang membutuhkan waktu yang lumayan lama, namun justru disanalah bagian yang mendebarkan. Saat pohon kita sudah menghasilkan buah, kita jadi bisa memiliki sumber vitamin sendiri. Gratis pula. Bayangkan berapa uang yang berhasil kita hemat karena tidak membeli jus atau buah-buah di supermarket karena punya pohon buah di rumah? Apalagi kalau kita bisa menjual buah tersebut, baik mentah-mentah maupun hasil olahannya. Jangan terkejut, kita bahkan bisa mengembangkannya menjadi bisnis kuliner, lho. Kita bisa saja kaya mendadak. Terlebih bila buah yang kita hasilkan adalah buah yang banyak disukai orang.
3. The Green Habit
Jangan hanya saya dan kita yang melakukan resolusi hijau ini. Sebaiknya kita juga mewariskan nilai-nilai peduli lingkungan ini kepada generasi selanjutnya agar tetap ada yang melakukannya. Pada adik-adik kita atau pada anak-anak kita, misalnya. Kita bisa mengajak mereka saat membuat kerajinan tangan dari barang bekas atau saat menanam pohon buah. Bagi anak-anak, kegiatan seperti ini tentu akan sangat berkesan. Apalagi bila bisa mengemas kegiatannya sambil bermain. Mungkin ini juga bisa dijadikan kegiatan di sekolah untuk anak usia dini seperti TK atau PAUD. Pasti akan sangat menyenangkan.
Sederhana tapi luar biasa sekali, bukan?
Saya sendiri berharap, semoga di tahun 2015 ini saya bisa mulai melaksanakan resolusi ini di rumah dan mengajak teman-teman saya yang lainnya. Dan tak ada salahnya kita semua mencoba memulainya juga! Karena selain membantu menghijaukan kembali Indonesia, kita juga bisa mendapatkan penghasilan. Nah, tunggu apa lagi? :)
Ini tumben-tumbenan si aul nulis kayak beginian. Baru liat, euy. Hahaha... (Ketauan jarang BW kemari :P)
BalasHapusBtw lu dapet tag dari gue ya
http://immanuels-notes.blogspot.com/2015/01/mari-menghidupkan-kembali-permainan-tag.html
alagi ikutan lomba blog hehe
Hapussampahnya banyak sekali padahal bisa digunakan membuat barang2 yg bernilai tinggi ya...tuh seperti tas2 keren itu
BalasHapusiya mbak bener banget
Hapuskreatif
BalasHapusakunya atau karya dari sampah nya?
Hapuswkwk
#maunya
kalau recycle barang-barang jadi produk yang berguna,,sudah lama dilakukan di kota makassar, demikian juga menanam pohon ...., namun memang budaya cinta alam harus ditanamkan dalam jiwa bangsa Indonesia...tapi entah bagaimana caranya..
BalasHapuskeep happy blogging always..salam dari makassar :-)
iya mas bener banget
Hapusmenyalahkan diri sendiri juga tidak baik, artinya terkait masalah yang sedang dihadapi oleh negara tercinta kita ini perlu ada pensikapan dari masing-masing individu terlebih dahulu. perlu ada kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, tentu itu tidak bisa begitu saja terjadi perlu sosialisai arahan, bimbingan dan konsisten ketika sosialisasi itu diadakan. setelah itu setiap progam terkait pelestarian alam, seperti penghijaun plus pemeliharaan dapat diwujudkan secara bersama-sama oleh semua kalangan. karena tidak semua orang punya nasib yang sama antara satu dengan lainnya, nasib mereka tergantung dari sosialisasi dan bimbingan. dari data yang saya dapat dari wordbank penurunan kemiskinan yang jadi salah satu program justru sangat lamban plus berdasar data Sekitar 68 juta penduduk Indonesia tetap rentan untuk jatuh miskin. hubungan dengan pelestarian alam, mereka justru cenderung dan pasti tidak begitu peduli sebab masalah yang dihadapi mereka tersebut sudah mensusahkan. bagaimana ada motivasi dalam diri ketika keadaan individupun susah. maka perlunya sosialsi yang memang segmennya jelas harus kepada siapa prioritas sebenarnya sosialisasi disampaian. disisi lain mereka golongan hedon, punya potensi dan peluang lebih daripada mereka yang miskin untuk ikut membantu mensukseskan program justru saya melihatnya merekapun masih butuh yang namanya suntikan moral. melihat kondisi seperti itu, tentu nggak bisa dong melihat dari satu sisi saja... hihi nice posting sob keren dah
BalasHapuswaw
Hapusterima kasih banyak feedback nya mas.
sedikit banyak nya saya setuju sih
but yaa... everyone have their own perspective
yes i agree..
HapusWah, hutannya benar-benar bersih.
BalasHapusbersih dari pohon :'(
Hapusingat masa kecil.. selain nyabutin rambut putih nenek untuk dapat uang jajan tambahan yaa jual botol sirup kosong ibu sama koran bekas bacaan bapakku di pengepul keliling..
BalasHapusahahahha iya
Hapusbotol bening bisa dijual ^^
I hate garbage!!
BalasHapusMe too!!
Hapusiyasih kalau tanam pohon langsung tumbuh ,, kalau pohon buah kan bertahun-tahun yang tanamnya juga harus sabar kalau mau buahnya cepet tumbuh :D
BalasHapusdisitu bagian serunya ^^
HapusSederhana bisa menggunakan bahan yang dapat di daur ulang dan pastinya bisa bermanfaat juga bagi yang membutuhkannya :)
BalasHapusIyaa
HapusHal yang muncul pertama kali di otak gue setelah baca judulnya adalah "Get Rich game aka Let's Get Rich" haha, kirain Aul mainin itu. Padahal it's a really nice post indeed heheh.
BalasHapusOne man one fruit tree paling seru
Iya semoga bisa, aamiin
Hahaha gak mau main ituu
Hapusamiin
sama kayak komen diatas kirain aul suka main LGR heheh
BalasHapuskreatif banget itu tas tasnya yaa...
senang sekarang di supermarket banyak disediain plastik mudah daur ulang atau tas kain
nggak sukaaa wkwk
Hapusiya ya kak ^^
Bener. Mulai dari diri sendiri dulu. Yuk, one man one tree.
BalasHapusWait! Man? Me? ._.
Oke, maybe one women one tree in your case ^^
HapusSelamat Siang Sob, Karena ini kunjungan perdana saya,jadi pertama tama saya minta izin dulu untuk Follow blognya agar Silaturahmi nantinya bisa terjalin,dan jika berkenan untuk follback,tentunya saya sangat berterima kasih, silahkan jalan jalan kesebelah digubuk tua saya untuk follow juga. Kegiatan Penghijauan harus digalakkan mengingat saat ini Hutan di negara kita sudah banyak yang rusak Mas...
BalasHapusterima kasih kunjungannya mas
Hapusaih, sedihnya.. melihat indonesia saat ini. bagaimana di tahun2 yg akan datang? dan jika kita melakukannya pencegahananya.. sulit sekali karena jumlahnya lebih sedikit dibanding yg buang sampah sembarangan..
BalasHapusiya mbak bener :'(
Hapushmmm miris juga sih ya liat indonesia yang keadaanya sekarang begini, manusia nya makin banyak, tapi banyak juga yang jahatnya, sebagian ngerusak lingkungan jadi sedih
BalasHapusiya... :'(
HapusMenarik untuk disimak gan, makasih banyak untuk informasinya...
BalasHapussama2
HapusTernyata abang satu ini seorang enviromentalis juga. Cie cie..
BalasHapusIya hehehe ^^
HapusMasih done dengan yang kedua >.< mangat mangat!
BalasHapusGet Rich ini mah ingetnya mainan dari Line. >.<
hahaha pada main let's get rich yaaa blogger2 zaman sekarang wkwk
Hapussampah kalau di olah pasti memeiliki nilai jual yang tinggi juga ya gan
BalasHapusiya.
Hapussaya bukan afgan mas
O Iya saya lupa, kirain....maaf dech. BTW, ane berminat juga ngelola sampah menjadi barang berguna seperti kebanyakan, saolnya frustasi juga ngeliat sampah, makin banyak aja terutama sampah plastik yang sulit di terurai
HapusSemoga kedepannya bisa lebih maksimal ^^
BalasHapus