Nyaris semua orang di dunia ini memiliki tujuan untuk pergi ke sekolah. Demi prestasi akademik. Demi prestasi non-akademik. Demi cita-cita. Demi ambisi. Demi kebahagiaan orang tua. Demi kebahagiaan keluarga. Demi pacar. Demi cinta.
Dan gue tidak termasuk orang-orang semacam itu.
Apalagi demi alasan terakhir. Ewww.
"Cih! Dasar cewek murahan!"
Kalian tau? Gue biasanya bukan orang yang pemarah. Tapi kali ini Amanda udah keterlaluan banget, dan gue nggak punya cukup ruang di hati gue untuk menampung kesabaran lagi. Gue tau masalah ini akan jadi panjang kalau gue bertindak detik ini. But, at least untuk sementara gue bakal merasa menang.
"PLAKK!!"
Amanda terdorong mundur beberapa langkah. Matanya menunjukkan sorot takjub. Mungkin nggak pernah menyangka gue seberani itu.
"APA-APAAN LO?"
Amanda mengangkat tangannya, berusaha untuk melakukan serangan balasan. Tapi gue lebih gesit. Gue menahan tangannya dan balik menampar lagi pipinya yang masih merah.
Tiba-tiba bu Fira masuk ke kelas dan seketika semua orang duduk kembali ke bangku masing-masing; kecuali kami berdua. Amanda mulai menangis sambil memegangi kedua pipinya, dan semua orang berbisik-bisik, menyebut-nyebut nama gue. Gue merasa jadi kayak boneka mannequin di mall-mall. Semua mata menatap gue dan gue nggak bisa bergerak.
Wow. Drama.
And this b*tch is kind a good drama queen.
Sayangnya gue ada di posisi yang salah sekarang.
"Amanda. Myca. Kalian berdua silahkan ke ruangan BP sekarang."
"Kami mau jadi saksi, buk!" Rere, Samila dan Sasa mengajukan diri.
"Baik. Kalian berlima silahkan ke ruang BP sekarang."
Tiba-tiba bu Fira masuk ke kelas dan seketika semua orang duduk kembali ke bangku masing-masing; kecuali kami berdua. Amanda mulai menangis sambil memegangi kedua pipinya, dan semua orang berbisik-bisik, menyebut-nyebut nama gue. Gue merasa jadi kayak boneka mannequin di mall-mall. Semua mata menatap gue dan gue nggak bisa bergerak.
Wow. Drama.
And this b*tch is kind a good drama queen.
Sayangnya gue ada di posisi yang salah sekarang.
"Amanda. Myca. Kalian berdua silahkan ke ruangan BP sekarang."
"Kami mau jadi saksi, buk!" Rere, Samila dan Sasa mengajukan diri.
"Baik. Kalian berlima silahkan ke ruang BP sekarang."
Gue mau bicara, membela diri sebisa mungkin dengan cara apapun juga. Tapi Samila dan Sasa serentak menggamit kedua lengan gue dan menyeret gue ke ruang BP. Tololnya gue nggak melawan. It's gonna be worst, I know. Tapi jauh di lubuk hati gue, gue berharap ada yang akan menolong. Pangeran berkuda putih, barangkali?
Impossible
Di ruang BP, Bu Nani si 'Cleopatra bengkak' sudah menunggu dengan wajah masamnya yang biasa. Amanda meraung makin keras dan memegangi pipinya seolah baru dikeroyok warga. Sialan. Harusnya gue juga acting. Pura-pura nangis kek. Pura-pura pingsan kek. Apa kek. Tapi gue nggak bisa.
Di ruang BP, Bu Nani si 'Cleopatra bengkak' sudah menunggu dengan wajah masamnya yang biasa. Amanda meraung makin keras dan memegangi pipinya seolah baru dikeroyok warga. Sialan. Harusnya gue juga acting. Pura-pura nangis kek. Pura-pura pingsan kek. Apa kek. Tapi gue nggak bisa.
Somebody help me. Gue membatin.
Dari ruang eksekusi, samar-samar gue mendengar dua orang cowok berbisik di luar pintu.
(Bersambung)
====== / / / ======= / / /=======
Halo. ini adalah proyek terbaru saya: Menulis cerbung langsung dalam 30 menit tanpa tambahan waktu untuk re-check atau editing. Ini salah satu cara saya untuk menyalakan lagi mesin imajinasi saya yang telah lama berdebu dan usang. Wish me luck for this. Please send critics and comments!
Picture by: Felix
30 minutes? but it's awesome. thanks for the writing, I enjoyed it a lot. ditunggu ceritanya lagi
BalasHapusErrr.. Pembullyan ya?
BalasHapusHuks. Amanda-nya jahat :(
BalasHapusNggak sabar mau bacaaa kelanjutannya, simply karena ngerasa ikut jadi cast XD
Mau ngeritik aja. Mungkin soal inkonsistensi diksi, pake "tidak", tapi pake juga "nggak".
BalasHapusAh maaf, saya juga lagi belajar nulis fiksi sebenernya tapi sok tau gini.
Yeay thanks for the critics!
HapusBener ternyataa :)))
Wah, bagus ini, Sob. Narasi dan dialognya pas. Sepertinya kamu udah biasa nulis cerita, ya....
BalasHapusWiiih keren ceritanya,,
BalasHapusgue pengen bisa nulis kayak gitu,cuma gue suka mumet,kayaknya gak ada bakat kali ya :D
mantap deeeh.
BalasHapusCleopatra bengkak? hahaha... Bagus nih sudut pandang orang pertama.. gw kirain lo lagi ngomongin diri lo awalnya.. :D
BalasHapusPenasaran juga ini bakalan gimana, kayaknya lo udah cocok deh jadi pembuat cerita ftv.. haha..
hahahal... saya bisa bayangin bagaimana wujud cleopatra bengkak.
BalasHapusItu, cerbung part 1nya pendek banget, kurang panjaaaaaaaang, penasaran banget lanjutannya...
ndang dibikin ya Kak Aul
Kritik nggak yah? Ah nggak usah ah, takut karmanya. Hehehe. Seriusan, masih trauma ngasih kritikan. -_-
BalasHapusCuma mau bilang aja, it's okay, lu udah sukses, cukup sukses lah, meranin tokoh perempuan. Mungkin karena baru bab 1, yah gue belum terlalu kerasa tokoh utamanya itu cewek. Terusin aja deh. Keep it up. ^^
Ul, saya sih ngerasa ilustrasinya lebih bagus kalau di sekolah ya?
BalasHapushihi :P v
Seriusan 30 menit? Kayaknya udah pro nih
BalasHapusCeritanya bagus, bikin emosi gue naik dgn adanya tokoh amanda si drama queen. Untung cewek, kalo cowok gue ejek aja hahahaha
30 menit untuk prolog...
BalasHapuskamu memanage waktunya dengan baik...
ditunggu lanjutannya ya