Hello everyone!
Saya hampir lupa. Saya telah mempublikasikan cerbung Yogie And The Shiny Land part 1-4 di blog ini, tapi belum juga mempublish lanjutannya. Bagaimana nanti kalau ada yang penasaran sampai tak bisa tidur??
wkwkwk. [emang ada?]
*ngarang
http://www.maniacworld.com/happy-owl.html |
hehe. okee-oke...
Mungkin sekarang saya publish lanjutannya.
Oh iya, mohon berikan komentar yaaa..
^^
Ringkasan cerita
minggu lalu:
Peristiwa penembakan panah kayu cahaya oleh Gutanana
ternyata berbuntut panjang. Bahkan keluarganya sekalipun, tak bisa mengatakan
pertanda baik. Ya, kemungkinan raja dark Kingdom akan mengerahkan seluruh
prajuritnya menyerang Shiny Land.
-----Yogie Series #5 -
Perang!-----
oleh: Aul Howler
“Seraaang,
barra…!!!”
Seruan
Raja mengawali riuh rendah di bawah sana. Ratusan prajurit dengan pedang dan
panah berteriak sambil berlari ke depan dengan penuh semangat. Para wanita dan
anak-anak telah bersembunyi dalam gua-gua bawah tanah. Dan Yogie, seperti apa
yang diperintahkan kepadanya, berdiri di beranda lantai dua, menjaga istana
bersama Gutanana.
Tampaknya
perang tak bisa dihindari. Raja Dark Kingdom menolak, saat Kepala Suku
memintanya membatalkan serangan. Bahkan penjelasan bahwa penembakan panah kayu
cahaya yang menyebabkan hancurnya tubuh beberapa prajurit Dark kingdom hanyalah
sebuah ketidak sengajaan, sama sekali tak diabaikannya.
“Ini
semua salahku, barra…” bisik Gutanana lirih.
Yogie,
yang di berdiri di sebelahnya sejak tadi hanya diam saja, menatap prajurit Dark
Kingdom yang kini sudah mulai menembaki apa saja dengan sinar-sinar penghancur.
“Seharusnya
Aku berpikir lima kali sebelum menggunakan panah kayu cahaya itu, barra…”
tambahnya.
Yogie
menatap Gutanana. Terlihat jelas Gutanana sedang berada dalam kesedihan yang
dalam. Raut wajahnya ―paling tidak dalam 24 jam terakhir― tidak menunjukkan
keceriaan, seperti saat mereka baru sampai di Shiny Land dan yogie memecahkan
sebuah bunga asmara, dimana Gutanana tertawa sangat keras.
“Kau
memang menyebalkan.” Ujar Yogie.
“Apa,
barra…?” Gutanana kaget.
Ia sama sekali tak menebak bahwa Yogie akan mengatainya menyebalkan, bukannya menghibur.
Ia sama sekali tak menebak bahwa Yogie akan mengatainya menyebalkan, bukannya menghibur.
“Ya.
Kau menyebalkan. Aku bahkan mulai lelah mengatakan bahwa itu semua bukan
salahmu! Kau melakukannya untuk melindungiku! Dan bla… bla… blaa… yang sudah
berkali-kali kusebut sejak peristiwa itu, dan kau masih saja berkata itu semua
salahmu. Apa itu tak menyebalkan namanya.”
Gutanana
tersenyum lemah, lalu menunduk lagi.
“DHUARR!!
DHUARRR!!!”
Yogie
dan Gutanana tersentak. Ya, bunyi ledakan barusan terdengar lebih dekat.
“Mereka
berhasil menghancurkan gerbang perkampungan, barra!!” Gutanana menjerit.
Yogie
juga panik, tapi ia berusaha tetap tenang. Ia masih yakin bahwa prajurit Shiny
Land mampu mengatasi serangan, karena mereka membawa banyak sekali kayu cahaya.
Selain itu, sejak perang dimulai suara-suara kaca pecah berkali-kali terdengar.
Itu artinya sudah cukup banyak prajurit Dark Kingdom yang kehilangan tubuh.
“AAAAAAAAAAA!!!!”
Terdengar
jeritan lebih banyak di bawah sana. Yogie menyipitkan matanya, mencoba melihat
lebih jelas apa gerangan yang tengah terjadi. Dan kemudian ia ternganga.
Prajurit Dark Kingdom dalam jumlah yang luar biasa banyaknya berbaris rapi, dan
mendesak masuk sambil menghancurkan apa saja dengan sinar-sinar biru dan ungu
dari mata mereka.
“Sepertinya
pasukan Shiny Land kehabisan senjata, barra! Dan agaknya banyak sekali yang
terluka, barra! Bagaimana ini, barra!!” Gutanana semakin panik.
“DHUARR!!”
Sebuah
sinar penghancur mengenai dinding beranda. Yogie dan Gutanana terlempar ke
belakang.
“Kita
harus cepat sembunyi!” Ujar Gutanana, kemudian menarik lengan Yogie. “Ayo Grumpie! Kau
juga, Grumpie biru! Barra!” teriaknya. Dan kedua Grumpie yang tengah bermain di
sudut beranda mengikutinya.
“Tunggu.
GRUMPIE BIRU… barra…!!??”
Yogie heran. Eksrpesi Gutanana sebentar-sebentar berubah. “Ada
apa dengan Grumpie biru?” Ujarnya, tak tahan bertanya
“Aku…
saat kecil dulu, barra! Kakek selalu menceritakan dongeng tentang Grumpie biru
dalam legenda yang bisa meredakan setiap kemarahan, yang bisa memusnahkan
setiap rasa kebencian, dan selalu membawa kedamaian bagi siapa saja, bara!”
Yogie
tertawa. “Dan Grumpie biru ini sudah berada di sampingku sejak aku juga berada di sini beberapa
hari yang lalu. Jadi kenapa masih ada peperangan?”
“Kau
benar, barra.” Ujarnya. “Pasti itu memang hanya dongeng karangan kakek, barra.
Padahal tadinya aku berpikir Grumpie biru bisa meredakan perang, barra.”
Yogie
tertawa lagi, dan Grumpie biru di sebelahnya melompat-lompat senang dengan ekor
spiralnya. Bola berkilauan seperti Kristal di ekornya berkelap-kelip.
Yogie
membelalakkan mata. “Tak ada salahnya mencoba!!” jeritnya. “Ayo! Grumpie! Kita ke puuncak atap istana!”
Grumpie
biru itu melingkarkan ekornya ke pergelangan tangan Yogie, dan mengangkatnya ke
udara dengan beberapa kali kepakan sayapnya.
“Apa
yang kau lakukan, barra!!??” Gutanana memekik.
Sebuah
suara dhuar lalu dhuarr lagi terdengar di belakang Gutanana. Ia kaget bukan
main. Prajurit Dark Kingdom berhasil memasuki istana, dan beberapa sudah di
hadapannya.
“Grumpiee!”
ujar Gutanana, memanggil Grumpie coklat miliknya. Grumpie itu menjulurkan
ekornya, dan Gutanana menggenggam batu berkilauan di ujungnya. Sebentar cahaya
terang berpendar, dan beberapa prajurit Dark Kingdom yang tadi mendekat,
berlarian mundur sambil memegangi mata mereka dan mengaduh kesakitan.
“Kita
ke atas juga, barra! Mereka hanya akan buta sementara, barra!” Ujar Gutanana
kepada Grumpie nya. Dan Grumpie itu mengangkatnya ke atas, menyusul Yogie.
Panik
sepertinya bukan kata yang pantas untuk keadaannya saat ini. Ia sangat panik!
Agaknya dirinya dan Yogie adalah yang tersisa di atas tanah, sementara
seluruhnya telah bersembunyi. Gerombolan prajurit Dark Kingdom, di bawah
pimpinan raja Dark Kingdom telah menanti di bawah sana. Dan beberapa Prajurit
Dark Kingdom yang tadi buta oleh cahaya grumpie coklatnya, kini telah kembali
pulih, dan merangkak menuju puncak istana tempat Yogie dan Gutanana berdiri
saat ini.
“Sekarang
apa, barra?” Ujar Gutanana.
“Kita
coba. Aku yakin kakek mu bukan pembohong!” Ujar Yogie. Ia meraih ekor Grumpie
biru nya, dan menggenggam baru berkilauan di ujungnya yang tadi berkelap-kelip.
Cahaya yang sangat terang dan sangat silau berpendar dari tubuh Grumpie biru,
menyinari Shiny Land. Yogie dan Gutanana memejamkan mata, menunggu apa yang
akan terjadi.
(Bersambung)
wah~
BalasHapussaya malah belum tahu cerbung ini :-D
berbakat nih jadi penulis dongeng
BalasHapusberbakat,,,,,,,,kayak nya bisa jdi penulis terkenal ni,
BalasHapussalam kenal gan, bisa tolong masukin web saya ke daftar di kanan?
BalasHapusKevin Grahadian - Journey of a thousand miles
http://kevin-grahadian.blogspot.com
makasih gan :)
Keren Barra! eh, Aul.. hehe. lanjutkan ^^
BalasHapushanya bisa bilang ceritanya bagus
BalasHapussoalnya baru baca yang ini doang. :P
tar kapan2 kalo gue ada waktu lebih luang, gue baca deh part lainnya. :)
BalasHapushehe, dhe baru tahu kalo kamu punya cerbung UL.. eh ada lomba tuh, bikin cerita fantasi.. tertarik gk?? kalo tertarik, ntar dhe bagi infonya :D
BalasHapusNICE BLOG!
BalasHapusI'm waiting for you on mine!
Xoxo
seru ceritanya ^^ kumpulin bs jadi novel nih :D
BalasHapus